Pages

Don't Go Onii-chan !!

Sabtu, 22 Juni 2013

Haruka & Sora

"Aku pulang!" seru Haruka yang baru pulang sekolah.
Sora yang tengah bermain di kamarnya langsung berlari begitu mendengar suara Haruka.
"Kakak pulang! Selamat datang kak!" Sora langsung memeluk pinggang Haruka. Haruka hanya tersenyum.
"Eh, kita main yuk, Kak? Main apa?" ajak Sora bersemangat.
"Sora, kasian kan Kakak baru pulang dari sekolah~" ujar Mama pada Sora.
"Tidak kok, Ma! Lagian aku sudah janji menemaninya bermain hari ini. Ayo, Sora!" Haruka berkata seraya menggandeng tangan kecil Sora keluar.




"Kakak, berhenti sebentar!" Sora yang sedang dibonceng Haruka tiba-tiba menyuruh Haruka menghentikan sepedanya.
"Ada apa?" Haruka bertanya pada Sora yang sedang memperhatikan sesuatu di kaca toko tempat mereka berhenti.
"Kak, kalau aku jadi juara kelas, berikan aku hadiah yah, Kak~" kata Sora.
"Hm? Memangnya kau mau hadiah apa dari Kakak?" tanya Haruka.
"Itu! Aku ingin gaun itu!" tunjuk Sora pada sebuah gaun putih yang di pajang di kaca toko tersebut.
"Gaun itu cantik sekali! Aku ingin memakainya saat ulang tahunku, Kak!" kata Sora.
"Kau suka gaun itu?" tanya Haruka.
"Tentu saja! Dengan begitu kan aku akan terlihat lebih cantik dari teman-temanku!" ujar Sora.
"Haha... benar juga ya! Nanti akan Kakak usahakan deh demi Adik tersayangku ~" kata Haruka tersenyum dibalas dengan senyuman riang dari Sora. Kemudian Haruka mulai mengayuh kembali sepedanya.




Akhir-akhir ini Haruka selalu pulang malam. Itu dikarenakan tugas-tugas dari sekolahnya, juga pelajaran tambahan. Karena sebentar lagi Haruka akan menghadapi ujian sekolah.

"Aku pulang!" seru Haruka sambil masuk ke rumah.
"Selamat datang, Haruka! " sapa Mama pada Haruka.
"Loh Ma, kenapa Sora tidur disini?" Haruka yang melihat Sora tertidur di sofa bertanya pada Mamanya.
"Itu, katanya dia mau nungguin kamu pulang. Waktu Mama bangunin biar pindah ke kamar, dia malah bersikeras nungguin kamu!" kata Mama.
"Biar aku saja yang pindahin dia ke kamar, Ma!" ucap Haruka sambil menggendong tubuh Sora ke punggungnya dan naik ke lantai atas. Sementara Mama hanya tersenyum kecil.
"Ugh! Kau semakin berat saja ya, Sora!" gumam Haruka yang kepayahan menggendong Sora ke kamarnya.




Hari yang ditunggu-tunggu Sora pun akhirnya tiba. Hari ini pembagian rapor di sekolahnya. Dan betapa bahagianya Sora ketika dia dinyatakan sebagai peringkat 1 di kelasnya. Buru-buru Sora pulang dan memperlihatkan hasil rapornya pada Papanya yang hanya ditanggapi dengan 'hn' dan anggukkan secil saja. Tapi bukan itu yang Sora tunggu-tunggu. Dia menunggu Kakaknya memberikan hadiah yang telah dijanjikan kepadanya.

"Sora, ke sini sebentar. Kakak punya hadiah untukmu!" panggil Mama pada Sora yang ada di kamarnya.
"Mana? Mana?" Sora langsung merebut kotak berbungkus kertas kado itu dari Mamanya dan langsung membukanya dengan wajah riang.

Tapi senyuman itu langsung menghilang tergantikan oleh wajah yang cemberut. Dilihatnya dalam kotak tersebut bukan gaun putih yang ia ingin-inginkan, melainkan sebuah gaun berwarna hitam. Tak kalah keren sih, tapi dia sama sekali tidak suka!

"Maaf ya, Sora. Gaun yang ada di toko yang waktu itu, sudah tidak ada lagi. Katanya sudah dibeli orang. Makanya Kakak belikan yang ini saja!" sesal Haruka.
"Ah, tidak apa-apa! Sora anak Mama tetap terlihat manis kok pake gaun apapun juga!" Mama memakaikan gaunnya pada Sora.
"Aku ... Aku gak suka gaun ini!" teriak Sora melepas gaun dari tubuhnya dan berlari ke kamarnya sambil menangis.
"Sora ... Sora !!" teriak Mama.

Sementara Haruka memungut gaun yang dilemparkan Sora tadi dan menyimpannya kembali ke kotaknya.




Keesokkan harinya saat Sora keluar kamar, dilihatnya kembali kotak kado itu di depan kamarnya.

"Ih~ dibilangin aku gak suka juga!" dengan itu Sora membawa sepatu tersebut dan menaruhnya di kolong tempat tidur. Sementara itu Sora bela-belain memakai gaun yang lama. Dia gak mau pake gaun pemberian dari Haruka kemarin, karena dia memang gak suka.
"Sora makan dulu, Nak!" ucap Mama pada Sora yang akan pergi ke sekolah.
"Aku gak lapar!" sahut Sora.
"Sora, hari ini aku akan pulang cepat!" ucap Haruka.
'Memangnya apa urusanku? Dasar nyebelin!' batin Sora yang langsung pergi tanpa melirik sedikitpun pada Kakaknya itu.
"Kenapa dengan anak itu?" tanya Papa serius. Haruka hanya bisa menunduk.




"Huh! Kakak memang nyebelin banget! Dia kan udah janji mau beliin aku gaun yang aku tunjuk di toko waktu itu, malah beli gaun yang gak aku suka!" gerutu Sora dalam perjalanan pulang ke rumah.

Tapi entah kenapa hari ini dia sangat ingin segera sampai ke rumah. Sampai-sampai dia tidak mengikuti klub vokalnya. Dia merasa sangat rindu pada Kakaknya.
Tiba-tiba langkah Sora berhenti ketika melihat mobil Ambulans dan banyak orang-orang di depan rumahnya. Perasaaannya mulai tidak enak. Dia langsung berlari masuk menyerobot orang-orang yang memenuhi rumahnya.

"Mama ... Papa !!" teriakkan Sora sukses membuat orang-orang di dalam rumah melihat ke arahnya.
Tubuh Sora bergetar tatkala melihat sesosok tubuh yang terbaring dan telah tertutup oleh kain sepenuhnya. Terlihat oleh Sora Papanya tengah duduk bersila dengan wajah sangat terpukul. Sementara Mama yang tidak sadarkan diri langsung di bawa ke kamarnya. Dan setelah sadar ia langsung menjerit-jerit histeris meneriakkan nama putranya.

Sora mulai melangkahkan kakinya menuju sosok yang terbaring itu dan mulai duduk di samping Papanya. Ya, Sora tahu sosok yang tertutup kai ini. Tapi dia ingin memastikannya sendiri. Dengan tangan bergetar Sora meraih kain yang menutupi wajah sosok di depannya ini. Dengan perlahan Sora membukanya dan seketika itu Sora langsung membeku di tempat. Wajah yang penuh dengan luka dan sedikit bercak darah ini adalah milik Kakaknya, Haruka.

"Ka-kak ... KAKAK!!" Sora menjerit histeris ketika mendapati sosok tersebut adalah Kakak yang paling ia sayangi.
"Kakak, bangun, Kak! Jangan tinggalkan aku sendiri! Apakah Kakak tidak sayang lagi padaku?" Sora mengguncang-guncang tubuh Haruka.
"Kakak, nanti siapa yang akan menemaniku bermain?" air mata mulai menetes pelan dari pelupuk mata Sora. Sora memeluk tubuh yang telah dingin itu.
"Maafkan aku, Kak!" gumam Sora terisak-isak.
"Sora ... " seseorang menyentuh pundak Sora.
"Hiks ... Kak Shinn? " Sora menoleh ke arah pria yang diketahui bernama Shinn itu.
"Ini ...  " Shinn memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang terbungkus kertas kado berwarna biru dengan motif pita yang bentuknya sudah agak rusak pada Sora.
"Haruka tertabrak waktu mau menyelamatkan seorang anak kecil yang akan menyebrang jalan. Dan kotak itu, ditemukan polisi tidak jauh dari tubuh Haruka. Kemungkinan ini memang miliknya!" jelas Shinn.

Sora mulai membuka kotak tersebut dan seketika itu juga langsung menangis kencang. Isi dari kotak itu adalah sebuah gaun putih yang ia ingin-inginkan. Dan secarik kertas yang isinya.

Letter

Sora terus meneteskan air mata. Dia benar-benar sangat menyesal. Tidak seharusnya dia marah pada Haruka. Padahal hari ini dia belum bicara sepatah kata pun pada Kakaknya. Dia bahkan tidak sempat mengucapkan terima kasih. Dan sekarang Kakaknya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Ka-kak ... a-aku tidak butuh gaun itu! Aku hanya ingin Kakak kembali . Aku janji tidak akan merepotkan Kakak lagi, asal Kakak selalu bersamaku ... Kakak ... Kakak !!" Sora kembali mengguncang-guncang tubuh Haruka dan sekarang ia menjerit histeris .

Tapi jerit tangis penyesalan itu tidak akan bisa membangunkan kembali tubuh yang sudah tak bernyawa milik Kakaknya itu.